Deklarasi Kepemimpinan Spiritual “11111”

Liputan6.com, Jakarta: Selain umumnya dimanfaatkan untuk menggelar pesta pernikahan, ternyata tanggal cantik 11 Januari 2011 (11-1-11) atau “11111” juga dimanfaatkan para tokoh spiritual di Tanah Air untuk menggelar deklarasi kepemimpinan spiritual Indonesia di Solo, Jawa Tengah, Selasa (11/1).

Menurut koordinator deklarasi Boki Ratu Nita, aksi ini digelar karena kepemimpinan formal di Indonesia saat ini dipandang belum amanah dalam mengemban kepentingan rakyat. Ia juga membantah jika deklarasi ini dinilai sebagai gerakan politik. Menurutnya, deklarasi ini lebih sebagai bentuk kepedulian para tokoh spiritual di Indonesia terhadap nasib bangsa yang belakangan banyak dilanda bencana.

Prosesi deklarasi kepemimpinan spiritual Indonesia ini sendiri diawali arak-arakan pusaka yang dibawa para petugas pengibar bendera dengan diiringi kesenian Reog Ponorogo. Sesampai di kompleks Tugu Kebangkitan Nasional atau Tugu Lilin di Kawasan Penumping, Solo, arak-arakan langsung disambut pekik persatuan Indonesia dan Bhineka Tunggal Ika.

Selanjutnya, acara dilanjutkan dengan pengibaran Sang Saka Merah Putih diiringi lagu kebangsaan Indonesia Rayasebelum disusul dengan persembahan panembrama atau tembang-tembang Jawa. Sebagai simbol menyatunya manusia, alam dan sang Maha Pencipta, para peserta aksi juga mengelilingi Tugu Lilin sebanyak tiga kali.

Aksi yang juga dihadiri tokoh nasional Permadi SH ini diakhiri dengan penyerahan sejumlah pusaka sebagai simbol akan datangnya kemakmuran. (CHR/YUS)

Gayus Tak Putus Buat Kejutan

Liputan6.com, Jakarta: Sejak ditangkap di Singapura hampir sepuluh bulan lalu, terdakwa kasus mafia pajak Gayus Halomoan Tambunan selalu membuat kejutan. Di persidangan lanjutan, Senin (10/1), Gayus meminta diangkat jadi staf ahli Kapolri atau jaksa Agung atau Ketua KPK untuk membantu Presiden SBY dalam memberantas korupsi.

Kejutan dari Gayus seolah tidak ada akhirnya. Ucapan maupun perilakunya kerap membuat aparat hukum dan hadirin di ruang sidang kesal, terkadang menggelikan.

Gayus juga bisa berurai air mata. Seperti saat mengakui dirinya pelesiran ke Bali bersama sang isteri. Padahal beberapa hari sebelumnya, dengan wajah serius, Gayus membantah dirinya pelesiran ke Bali.

Bantahan serupa juga pernah disampaikan Gayus saat ditanya soal pelesiran ke luar negeri padahal ia berstatus tahanan di Rutan Mako Brimob. Belakangan, Gayus akhirnya mengaku juga.

Inilah Gayus, pegawai negeri sipil golongan III A di Direktorat Jenderal Pajak yang memiliki rekening hampir Rp 100 miliar. Uang itu diduga hasil suap dari sejumlah perusahaan yang dibantunya agar lolos dari jerat hukum perpajakan.

Terlepas dari tindakan koruptifnya, ada yang benar dari pernyataan Gayus. Memang benar, seperti kata Gayus, koruptor yang ditangkap baru sekelas ikan teri. Belum sekelas kakap, apalagi paus. (CHR/YUS)

Soal Olimpiade Matematika : WA Junior 2007

Soal 1

Aku adalah bilangan dua angka. Aku kurang satu dari kelipatan 8 dan 3 kurangnya dari kelipatan 7. Berapa nilai aku yang paling kecil yang mungkin?

Soal 2

Gambar yang tak berskala berikut ini menunjukkan sebuah persegi panjang yang terbagi atas empat buah persegi panjang. Luas tiga buah persegi panjang ditunjukan pada gambar. Berapa luas persegi panjang yang utuh (persegi panjang mula-mula)?